Rabu, 30 Desember 2009

Tugas Kelompok 6 GLOBAL WARMING

Pemanasan global atau global warming adalah fenomena naiknya suhu bumi akibat peningkatan efek rumah kaca. Sinar matahari yang seharusnya dipantulkan kembali ke angkasa tetapi terperangkap di atmosfir karena peningkatan jumlah gas-gas tertentu. Fenomena yang di sebut efek rumah kaca inilah yang membuat bumi panas. Pemanasan global yang mengakibatkan climate change (perubahan iklim) ini, juga memberikan efek serius pada kehidupan sosial masyarakat, dan yang langsung kena efeknya adalah masyarakat miskin. Hal tersebut terjadi karena golongan masyarakat miskin tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk melakukan tindakan adaptasi, terutama kelompok masyarakat yang kebutuhan hidupnya bergantung pada alam, seperti nelayan, petani, dan lain-lain. Nelayan harus berlayar ke tengah laut untuk menangkap ikan karena ikan –ikan banyak yang menjauhi daerah dekat pantai akibat pemutihan terumbu karang. Demikian juga petani, mereka akan kesulitan menanam tanaman dengan berubahnya iklim dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi.
Gas-gas yang mampu menangkap dan memantulkan radiasi matahari itu antara lain karbon dioksida , dinitro oksida, metana, dan hidro fluoro karbon. Dari semua gas itupenyumbang yang paling besar adalah dari asap kendaraan bermotor. Laju peningkatan jumlah gas karbon dioksida berlangsung cepat. Sementara hutan sebagai penyerap karbon dioksida berlangsung cepat. Sementara hutan sebagai penyerap karbon dioksida tidak mampu mengimbangi peningkatan tersebut. Ketimpangan ini membuat bumi semakin panas atau dikenal dengan pemanasan global. Efek pemanasan global tidak dapat dicegah hanya melalui individu, melainkan membutuhkan kerja sama semua pihak. Oleh karena itu, hanya melalui individu, melainkan membutuhkan kerja sama semua pihak. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita memulai upaya sadar lingkungan. Sudah selayaknya agar penggunaan kendaraan bermotor dikurangi. Kendaraan bermotor sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di wilayah perkotaan juga perlu diantisipasi dengan mengubah prilaku hidup orang. Pencemaran udara 70% dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Menurut data Swiss Contact. Proyek Udara bersih Jakarta, sumber pencemaran di Jakarta disumbang oleh kendaraan pribadi sekitar 90% dan sekirat 10% dari kendaraan umum, termasuk truk. Bila dilakukan penggurangan penggunaan kendaraan bermotor, maka kemacetan dan polusi udara dapat dikurangi.
Bagaimana cara mengurangi polusi udara terutama gas karbon dioksida yang sebagian besar dihasilkan dari asap kendaraan bermotor? Dengan mobil ramah lingkungan? Bisa saja, tetapi bagi yang tidak memiliki uang lebih, kendaraan ini tidak bisa memiliki kendaraan ini tidak bisa menjadi alternatif. Sepeda adalahsalah satu kendaraan yang digunakan dengan tenaga manusia, bukan mesin. Oleh karena itu, sepeda tidak mengeluarkan polusi sedikitpun, bahkan bisa membuat tubuh kita menjdi sehat. Bersepeda selain menyehatkan juga tidak mengeluarkan polusi. Mungkin faktor ini yang mendasari sekelompok orang untuk membuat komunitas pecinta sepeda, salah satunya komunitas bike to work. Anggota, komunitas ini terdiri dari sekelompok orang yang berangkat kerja ke kantornya dengan menggunakan sepeda.
Pemerintah seharusnya mendukung kampanye penggunaan sepeda untuk berpergian jarak dekat, karena dengan begitu akan mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama lalu lintas. Salah satu bentuk kepedulian pemerintah adalah dengan membuat jalur sepeda. Di Jakarta sebenarnya sudah ada daerah yang menjadi “Car Free Day” pada hari – hari tertentu, misalnyapada ruas jalan Sudirman. Seperti yang dikatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum melepas sepedawan yang bergabung dalam program Bicycle for Earth Goes To Bali, bahwa masyarakat Indonesia harus mencoba kendaraan alternatif, yaitu sepeda. Selain hemat, sehat, cepat, sepeda tidak menyumbangkan polusi udara. Tidak dapat dipungkiri, sepeda sebagai salah satu bentuk transportasi turut mencegah perubahan iklim (climate of change) yang kian hari kian terjadi di Bumi. Di Bolgota (Columbia) sudah ada jalur khusus sepeda, sehingga masyarakat di san terbiasa menggunakan sepeda ketika akan sekolah atau bekerja. Adanya jalur khusus yang dibuat disana membuat masyarakatnya lebih senang menggunakan sepeda daripada kendaraan bermotor.
Berdasarkan uraian diatas maka, kami mengangkat hasil penelitian yang dilakukan oleh siswi Madrasah Aliah Negri 9 Pd. Bambu Jakarta. Yaitu membuat sepeda yang kecepatannya dapat menyaingi sepeda motor ,sebagai alternatif kendaraan untuk mengatasi pemanasan global. Yang dibuat dengan menerapkan prinsip-prinsip kerja ilmu fisika, karena dalam ilmu fisika banyak sekali kita temukan teori, prinsip, dan hukum yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan prinsip katrol yang ada pada ilmu fisika, siswi-siswi Madrasah Aliah Negri 9 Pd. Bambu Jakarta mencoba membuat sepeda yang berkekuatan motor agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengurangi polusi udara serta pemanasan global.


Pada percobaan ini agar sepeda yang dihasilkan dapat menyaingi sepeda motor, maka perlu ditambahkan beberapa komponen. Diantaranya yaitu:
1. Sepeda
2. Gir sepeda ( di sadel r : 8 cm ; gir berfruil susun kecil diatas ban belakang dengan r: 6,3cm dan r:4 cm; gir di ass ban belakang dengan r:3 cm.
3. Rantai sepeda ( 2 m dan 1,44m)
4. Ass (disadel, di atas ban belakang, dan di roda ban belakang : 9 cm.)
5. Besi penyanggah 2 buah (55 cm)

Proses pembuatan alat
1. Siapkan sepeda, bongkar rantai sepeda.
2. Pasang besi penyanggah
3. Pasang gir berfruil susun di atas ban belakang
4. Pasang rantai gir dengan ukuran 2 m dari sadel sampai gir di atas ban belakang
5. Pasang rantai gir dengan ukuran 1,44 m kea rah gir yang berada di ban belakang.

A
nalisis hasil ujicoba prototype
Hasil uji coba I : Sebelum ditambahkan gir 1 kali kayuh menghasilkan jarak 4.3 m, lalu setelah ditambahkan gir 1 kali kayuh menghasilkan 12 m. Hal ini dikarenakan jika kita menarik sebuah beban dengan satu katrol bergerak maka, gaya yang dikeluarkan ½ dari berat beban. Kemudian, apabila menarik sebuah beban dengan 2 buah katrol maka gaya yang dikeluarkan ¼ dari berat beban dan seterusnya. Namun, penulis mengalami kegagalan dimana stang tidak dapat dibengkokkan
Hasil uji coba II : Merubah posisi gir yang awalnya terletak pada ban depan dipindahkan keatas ban belakang. Namun, mengalami kegagalan karena gir yang dipindahkan tidak dapat berfungsi hal ini disebabkan oleh posisi poros yang berada di tengah. Sehingga, jarak yang ditempuh sama dengan jarak sepeda biasa.
Hasil uji coba III : Pada rancangan ketiga penulis mengganti gir yang berada diatas ban belakang dengan gir yang berfruil susun kecil, lalu mengganti gir yang berada pada ass ban belakang dengan gir yang berfruil susun kecil, lalu menambahkan rantai pada gir diatas ban belakang sampai gir di ass ban belakang. Namun, percobaan ini mengalami kegagalan yaitu, sepeda tidak dapat digerakkan karena rantai-rantai yang terpasang pada sepeda tidak dapat berputar. Hal ini disebabkan oleh terlalu besarnya gaya gesek.

Hasil uji coba IV : Pada rancangan keempat penulis mengganti gir berfruil susun kecil pada ass roda ban belakang dengan gir kecil biasa. Kemudian, mengganti gir berfruil susun besar disadel dengan gir biasa. Lalu penulis melepas rantai yang menjulang dari gir di ass ban belakang sampai gir di belakang. Walaupun berhasil, menambah jarak satu kali kayuh :11 m. Namun,pada saat mengayuh sepeda agak tersendat-sendat karena besi penyanggah gir berfruil susun kecil diatas ban belakang menghimpit geraknya rantai-rantai sehingga, timbulnya gaya gesek yang besar.

Hasil uji coba V : Menambah rantai dari gir diatas ban belakang sampai gir ban belakang. penulis mengganti penyangga yang lebih panjang, sehingga dapat memperkecil gaya gesek pada rantai pada rantai di atas ban belakang. Dan jarak yang dihasilkan satu kali kayuh : 11,45m

Data percobaan
Data yang di dapatkan setelah melakukan percobaan sebanyak lima kali, dalam satu kali kayuh sepeda berkekuatan motor menghasilkan jarak (meter) :
PERCOBAAN HASIL PERCOBAAN
  1. 12 m
  2. 12.2 m .
  3. 11,8 m
  4. 10,9 m
  5. 12,4 m
  6. 11,4 m
RATA - RATA 11,45 m


Gambar: Sepeda Berkekuatan Motor Alternatif kendaraan untuk Mengatasi Pemanasan Global
Untuk mengurangi pemanasan global yang disebabkan oleh gas karbondioksida antara lain dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Salah satu altrnatifnya adalah dengan menggalakkan penggunaan sepeda di kalangan masyarakat karena selain murah juga bebas polusi. Sepeda berkekeuatan motor telah dicoba untuk dibuat dan berdasarkan hasil penelitian bahwa banyaknya katrol mempengaruhi besar gaya yang diperlukan dan mampu menambah jarak tempuh. Sehingga, jarak yang awalnya untuk 1 kali kayuh 4,2 meter menjadi 11,4 meter. Dengan demikian menambah kecepatan sepeda.